RoxaR Bullbear Corner
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

LEVEL TRADER

Go down

LEVEL TRADER Empty LEVEL TRADER

Post  RoxaR Thu Oct 16, 2008 11:55 am

Trader Level 1

Trader Level 1 Unconscious Incompetence


Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?.
Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, atau bahkan hanya dengan insting ( baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh kamu bisa profit.

Namun sayangnya, market akan mengalahkan kamu. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. loss demi loss menghampiri kamu, kamu mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan??.

Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tetap mengira kamu bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya ( apakah bulan ini profit?, bulan kemarin profit?, tahun ini profit? ).

Kamu tetap mengira bahwa kamu adalah orang yang spesial, orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kamu tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Kamu tidak mempunyai sistem yang kumplit, kamu dikuasai oleh emosi kamu, kamu selalu averaging posisi jika loss karena kamu ANGER pada market, kamu selalu take profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss karena kamu dikuasai oleh GREED, kamu tidak pernah trading karena kamu takut / FEAR. Kamu membiarkan diri kamu dikuasai oleh emosi sehingga margin equity kamu menderita.

90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka. sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari mangsa lagi.
Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka executor. dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai managemen di brokernya. lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri.

Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan waktu selalu menang.
90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% sadar dan pindah ke level 2.

Trader Level 2

Level 2 Conscious Incompetence


Di level ini kamu sadar bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tidak memiliki kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan kamu tahu solusinya, kamu sadar bahwa selama di level 1 pikiran kamu dikaburkan oleh emosi kamu sehingga kamu tidak bisa berpikir secara jernih.

Di level ini kamu akan mencari holy grail ( system yang sempurna, system yang 100% profit, system yang tidak pernah loss), kamu mulai membeli system yang ada di internet, kamu membaca semua website yang ada tentang trading mulai dari UK, USA, Australia, Europa sampai Russia, kamu baca semua ebook yang ada, kamu praktekan semua system yang kamu peroleh, kamu haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum.

Pada level ini kamu akan membaca semua detail tentang indikator, kamu akan test semua indicator yang ada di metatrader, bahkan kamu mungkin akan membuat indikator sendiri ( biasanya gabungan 2 atau 3 indicator), kamu akan bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya.

Kamu tahu bahwa market terlalu rumit untuk di predict hanya dengan 1 indicator saja, kamu tahu kombinasi ideal dari masing-masing indicator. kamu tahu percis keunggulan indicator tersebut dan juga kelemahannya.

Kamu akan mencoba menerka TOP dan BOTTOM dari market dengan indicator tersebut. kamu akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. karena kamu tahu kalau kamu tidak bertanya sekarang maka selamanya kamu tidak akan tahu.

Pada akhirnya di level ini kamu akan mendapatkan 5 sampai 10 system yang lengkap dan mencoba mencari tahu system mana yang paling cocok dengan kepribadian kamu.

Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil pindah ke level 3.


Trader Level 3

Level 3 The EUREKA Moment


Pada akhir level 2, kamu akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan terletak di system. Kamu menyadari bahwa kamu bisa mendapat profit bahkan jika hanya menggunakan system yang simpel seperti moving average saja tanpa ada indicator lain, jika kamu bisa menggunakan kepala kamu dan money management yang benar.

Kamu mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level Pencerahan.

Level pencerahan ini membuat otak kamu menyadari satu hal yang penting, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian.

Kamu mulai menguasai satu system trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan karakter kamu, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan system yang asli.

Kamu mulai trading jika kamu tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada untuk loss, kamu hanya trading jika ada signal dari system kamu, kamu selalu menggunakan stoploss, karena kamu tahu stoploss adalah resiko bisnis yang ada dalam dunia trading.

Ketika stoploss kamu kena, kamu tidak emosi karena kamu tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan kamu. Trading berikutnya akan meningkat probabilitas profitnya karena kamu tahu system kamu itu system yang profit.

Kamu secara seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu hal yang penting yaitu konsistensi pada system, psikologi trading dan money management kamu. Dan kedisiplinan kamu untuk melakukan trading apapun yang terjadi.

Kamu mempelajari tentang money management, 2% risk, dan hal lainnya. dan hal ini Mengingatkan kamu 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat yang sama padamu dan kamu memilih untuk mengacuhkannya. ketika itu kamu memang belum siap namun sekarang kamu siap.

Di level pencerahan, otak kamu akan menerima bahwa kamu tidak bisa meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa.

Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju ke level berikutnya.


Trader Level 4

Level 4 Conscious Competence


Oke, Sekarang kamu hanya trading jika dan hanya jika system kamu memberi signal.
Kamu cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena kamu tahu system kamu akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang kamu lakukan adalah resiko bisnis yaitu max 2% dari account kamu.

Di level ini kamu memulai target dengan profit 20 point per hari, dan setelah kamu mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kamu meningkatkan target dengan 40 point per hari. Dan hal itu pada akhirnya mampu kamu lakukan.

Kamu memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki system kamu, menguasai emosi kamu, dan melaksanakan money managemen yang kamu pegang.

level ini biasanya berjalan sekitar 6 bulan.

Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya.


Trader Level 5

Level 5 Unconscious Competence


Nah sekarang kamu sampai di level 5, ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini, di level ini kamu bisa trading secara alami, kamu telah menguasai semuanya, kamu bisa Dancing with the Market, kemanapun arah market berjalan, kamu telah open di posisi yang benar, jadi kamu tinggal melihat profit kamu bergerak dari 2 digit ke 3 digit.

Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, kamu telah menguasai emosi kamu dan kini kamu trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kamu peroleh.

Kamu akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan mendengarkan apa yang kamu katakan, kamu kenal dengan pertanyaan mereka, karena kamu ada diposisi mereka 2 tahun yang lalu.
Kamu akan memberikan saran bagi mereka, namun kamu tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1.

Kamu tidak akan mempunyai masalah financial lagi, kamu mampu membeli semua benda yang tersedia untuk dijual, kamu bisa membeli pulau dan trading disana asalkan ada jaringan internet, kamu bisa pindah ke hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana.

Kamu mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, kamu bisa membuat buku sendiri, kamu bisa trading dengan margin yang tanpa batas, dan account kamu akan berlipat-lipat dari account awal.

Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini.

Sekarang kamu bisa dengan bangga berkata " SAYA SEORANG TRADER".



Insting atau Gambling?

Dari salah satu buku psikologi trading, diperoleh kesimpulan seperti ini :

Insting adalah suatu keahlian yang diperoleh trader dari pengalaman bertahun-tahun suskes dalam trading, dengan kata lain hanya trader level 5 saja yang benar-benar mampu menggunakan insting dalam trading. contoh nyata adalah George Soros yang mempunyai insting dalam trading. ( dia selalu merasa sakit belakang kepala jika dia salah posisi atau akan membuat posisi baru yang pasti profit).

Sedangkan yang disebut insting oleh trader level 1 adalah keinginan untuk gambling semata, karena dia tidak punya pengalaman sukses yang cukup untuk bisa trading dengan insting belaka.


System yang komplit

System trading yang komplit adalah:
1. Jelas MARKET nya, tiap market punya karakter tersendiri, punya VOLATILY yang berbeda, punya open market dan close market yang berbeda.
2. Jelas TIME FRAME nya, system scalping tidak akan cocok digunakan untuk longterm atau daytrading.
3. Jelas ENTRY nya, berupa signal visual yang tertera di chart kamu, sebagai contoh bila ma1 memotong ma2 dan berada di atas ma3, dengan deMark diatas 50 dan ADX diatas 30 maka merupakan signal buy. dan hanya masuk posisi jika dan hanya jika ada SIGNAL, jangan menghayal yang belum terjadi, tapi lihat KENYATAAN di chart.
4. Jelas TAKE PROFIT nya, TP harus optimum, artinya harus semaksimal mungkin tetapi harus kejemput, sebelum market balik arah. mungkin bisa pake TRAILING STOP, Hal ini bisa diketahui dari simulasi.
5. Jelas STOP LOSS nya, SL harus optimum, artinya harus seminimal mungkin tetapi jangan sampai kejemput oleh NOISE yang dihasilkan market. Hanya dengan simulasi SL yang optimum bisa diketahui.

Jika anda belum punya system trading yang kumplit, saya sarankan CARI secepat mungkin. karena trading tanpa system adalah bunuh diri.
Jika anda masih trader level 1, jangan harap anda bisa membuat system sendiri. hanya trader level 3 keatas yang mampu membuat system kumplit yang profit.
Sebagai analogi seorang KOKI tidak akan mampu membuat resep masakan baru jika dia belum pernah memasak sama sekali, mungkin dia memang bisa masak namun jangan tanya bagaimana rasanya, KOKI yang jago, kenal puluhan / ratusan resep masakan, dan setelah itu baru dia bisa membuat resep masakan sendiri. Masuk akal kan?



Pentingnya Simulasi / Demo Account

Saya adalah member dari sebuah forum trading yang beranggotakan sekitar 20.000 trader dari seluruh dunia, dan dalam forum itu disebutkan bahwa 39% dari anggotanya saat ini masih simulasi / demo trading dengan tujuan untuk :
1. Menguji system mereka
2. Mengasah kemampuan trading mereka. ( system, psikologi dan money managemen)

Sekedar info, hampir setengah trader dari LUAR adalah pensiunan level manager keatas dengan pengalaman kerja di bidang non-trading kurang lebih 25 tahun dan mempunyai uang pensiun rata-rata $100.000. jadi jangan tanya lagi kemampuan intelektual / personal mereka.

Dan mereka menganggap simulasi / demo trading itu Penting, dalam perkembangan mereka ke level trader berikutnya.
Inilah tips yang saya peroleh dalam melakukan simulasi secara efektif :
1. Anggap simulasi itu uang asli, hanya masuk jika ada signal, gunakan money managemen.
2. Catat comment di tiap trading, jika di platform metatrader4, pada waktu buka posisi, tulis alasan masuk di comment.
3. Print out detailed statement anda setiap minggu, dan lakukan analisa secara mendetail. ( lihat posisi yang loss, lihat comment, jangan lakukan lagi)
4. Jika telah konsisten trading sebanyak minimal 200 kali ( di forex paling seminggu lebih), dan hasil akhirnya adalah profit, maka simulasi berakhir dan dimulailah LIVE trading.

Jika anda menganggap remeh simulasi / demo account, maka anda adalah:
1. Jelas-jelas Trader Level 1, ngga punya otak!!
2. Antek broker yang hanya ingin untung dari slippages, spread dan komisi. Tak peduli tradernya profit atau LOSS.

Trader itu ada dalam posisi rugi

medium_broker-broker.gifPada saat seorang trader trading, dia akan dihantam 3 hal:
1. SLIPPAGES, adalah perbedaan harga yang diinginkan pada saat dealing / Klik mouse pada on-line trading, dan harga akhir yang diperoleh. Biasanya perbedaannya adalah 2-5 point.
2. SPREAD, adalah selisih yang diambil broker untuk dinikmatinya. biasanya berkisar antara 2-10 point.
3. KOMISI, untuk big rata-rata $50 dan mini rata-rata $5, tergantung brokernya ada yang dikembalikan Fifty-Fifty ke trader, atau ada juga Broker SERAKAH yang lebih banyak ngambilnya.

jika dihitung secara kasar 1 poin sama dengan $10 maka, tiap kali trading Broker akan ngambil sekitar $200 tak peduli tradernya profit atau LOSS. dan trader dengan pasrah hanya akan menerima segelintir komisi saja.

Kemana uang itu mengalir? biasanya Broker, BAPPEPTI, BBJ/BEI akan bagi-bagi sambil tertawa.
RoxaR
RoxaR
newbie

Jumlah posting : 57
Registration date : 22.09.08

http://www.roxar.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik